Hingga waktu tiba saatnya ujian. Ini adalah waktu yang dinantikan.
Bersama dengan keluarnya ijin mengerjakan soal-soal di luar sel penjara, ujian terlaksana.
Si warga belajar merasa dia mampu menyelesaikan ujian sebab dari sekian soal yang ia baca dan kerjakan, sebagaian besar pemahamannya sudah ia miliki selama ia mengerjakan PR dari tutor juga belajar mandiri dalam bimbingan kawan tahanan lain yang memiliki tingkat pendidikan diatas dia.
Saat PR menjadi perdebatan bahkan kontroversial dalam dunia pendidikan formal, justru di dalam dunia pendidikan non formal hal itu menjadi sebaliknya.
PR sebagai sebuah kebutuhan karena dinilai membantu warga belajar mengikuti proses sekolah kesetaraan di usia dewasa.
Belum lagi mereka adalah para kaum pekerja atau orang dalam kondisi khusus akibat situasi dan hal tertentu, sementara mereka harus tetap belajar karena kejaran cita-cita memperbaiki keadaan dan kepemilikan ijasah persamaan jenjang pendidikan memadai bagi penopang kehidupannya mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H