Begitu waktu sudah fixed, langkah berikutnya menggelar rapat Perencanaan Pengamanan (Renpam) antara Panpel dengan Kepolisian (biasanya dipimpin Kapolres), mendengar paparan Kepala Biro Roops (Karoops) sebagai kepanjangan tangan Kapolda dalam urusan pengawasan dan pembantu pimpinan.
Dihadiri pula oleh perwakilan PSSI dari unsur daerah atau asosiasi Provinsi  dan dari PSSI Pusat. Satuan yang akan dilibatkan seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan (Dishub), atau pasukan dari kekuatan masyarakat sipil.
Di dalam rapat dibahas masukan dari Badan Intelejen Keamanan (Intelkam) Polri, lalu kekuatan yang akan diturunkan beserta penempatan, baik yang terbuka maupun tertutup, serta sarana pendukung (sarkung) yang dibutuhkan. Wilayah pengamanan tidak hanya di sekitar stadion, tetapi juga sampai batas kota.
Dalam rapat rencana pengamanan (renpam), disusun juga rencana pengamanan normal dan contingency plan. Pengamanan normal adalah kegiatan pengamanan tanpa adanya situasi yang luar biasa. Pada contingency plan, disusun rencana untuk menghadapi eskalasi situasi di stadion maupun luar stadion.
Tindakan yang dapat dilakukan mulai dari yang paling ringan sampai sangat berat (penggunaan gas air mata salah satu tindakan berat). Komando pengamanan ada pada pimpinan operasi dan ketua Panpel bersama Security officer.
Tidak berhenti disitu saja, ini penting juga terutama pada saat tiba hari "H" pertandingan. Sebelum stadion dibuka, diadakan apel seluruh kekuatan pengamanan. Untuk mengecek kesiapan dan briefing kepada pasukan.
Penyelengaraan di Kanjuruhan
Tragedi Kanjuruhan muncul erat kaitannya dengan upaya pengamanan lapangan. Korban jiwa muncul diduga dari adanya tindakan contingency plan karena adanya sikap penonton turun ke lapangan (ini terlarang di kompetisi).  Â
Penonton ada yang menyerang pemain lawan dan pemain tuan rumah sehingga diusir keluar oleh petugas menggunakan alat seperti rotan dan lain sebagainya.Â
Pukulan alat pengamanan petugas memicu kemarahan massa lalu melampiaskannya kepada petugas. Massa marah. Jumlah massa yang marah dan melawan kepada petugas semakin besar. Ini menimbulkan keterdesakan petugas.