Mohon tunggu...
Tegar Fajar
Tegar Fajar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Majalengka, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Fenomena Sosial Pada Kumpulan Puisi "Aku Ingin Jadi Peluru" Karya Wiji Thukul dengan Menggunakan Pendekatan Mimetik

12 Januari 2022   12:58 Diperbarui: 12 Januari 2022   13:17 2466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

nanti akan kuceritakan kepadamu

Pada bait diatas seseorang yang memiliki hak suara akan menantikan setiap janji dari pemilihan umum, apakah perubahan kepemimpinan akan mengubah taraf kehidupan dirinya lebih baik lagi yang digambarkan oleh penyair dengan karung beras yang penuh, minyak tanah, gula atau bumbu masak yang dalam hal ini kebutuhan pokok terpenuhi dan terjamin. Karena sekarang ini banyak orang yang bahkan tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya.


KESIMPULAN

Pada kumpulan puisi karya Wiji Thukul yang berjudul “Aku Ingin Jadi Peluru” terdapat banyak sekali fenomena-fenomena sosial yang terjadi. Dari beberapa puisi yang penulis analisis yang diantaranya Nyanyian akar rumput, Suara dari rumah-rumah miring, Gumam sehari-hari dan Hari ini aku akan bersiul-siul. Fenomena sosial yang terjadi diantaranya Pembangunan infrastruktur yang berdampat buruk pada rakyat, gelandangan, kemiskinan, dan janji calon pejabat pada saat pemilihan umum. Fenomena-fenomena tersebut memang sering terjadi saat ini. Selain itu juga penulis menyimpulkan isi dari setiap puisi Wiji Thukul pda kumpulan puisi ini sebagian besar tertuju kepada pemerintah dan rakyat, memang sesuai dengan latar belakang Wiji Thukul yang merupakan seorang penyair dan sekaligus aktivis sosial politik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun