Begitu juga untuk istri/suami Anda dan diri Anda sendiri. Rancanglah dari sekarang dan Anda akan menemukan diri Anda dan keluarga akan bertumbuh setiap hari.
2. Mulai Dengan Melakukan Hal Kecil
Setelah kurikulum dirancang dengan detail (apakah dibuat pertahun, perlima tahun, persepuluh tahun dan sebagainya), maka mulai jalankan langkah-langkah kecil harian untuk mencapainya.
Anda tentu tidak mungkin membangun sebuah gedung tanpa mulai meletakkan batu pertama kan? Nah, sama, Impian dan rencana yang besar juga tidak bisa dicapai tanpa menyelesaikan kurikulum harian yang rutin di lakukan.
Penyanyi yang hebat hari ini, butuh menghabiskan waktu 6-8 jam sehari untuk berlatih. Padahal dia sudah menjadi penyanyi papan atas, lalu bagaimana mungkin kita jadi penyanyi level atas hanya dengan berlatih 1 jam perhari, apalagi tanpa bakat alami?
Semua hal perlu dimulai dengan langkah pertama. Lakukan saja langkah kecil harian itu meski kadang prosesnya tidak mudah dan terkadang muncul kejenuhan. Tetapi tetap lakukan saja dan fokus melakukannya. Anda akan kaget dengan hasilnya kelak.
3. Konsisten
Hal ini mudah dikatakan tetapi sulit dilakukan. Konsisten adalah kata kuncinya. Setelah kurikulum dirancang, dan mulai dengan langkah kecil setiap hari, maka lakukanlah secara rutin dan konsisten hal kecil itu untuk mencapai kurikulum keluarga yang sudah dirancang.
Mudah? tidak. Perlu kesabaran? Iya. Perlu perjuangan? banget. Perlu airmata? Terkadang. Terkadang ada orang yang hanya butuh 1 tahun untuk mencapai kurikulum impian keluarganya. Ada orang yang butuh waktu 5 tahun dan begitu seterusnya.
Setiap orang bisa saja membutuhkan waktu yang berbeda untuk impian dan kurikulum kehidupan yang hampir sama. Tetap konsisten dan bersabar dalam proses mencapai kurikulum yang sudah dirancang itu, lalu perhatikan apa yang akan terjadi.
*****
Dengan merancang kurikulum kehidupan keluarga saja, terkadang banyak hal yang belum bisa tercapai sesuai kurikulum, apalagi jika Anda tidak merancangnya. Tetapi minimal, bagi yang merancangnya, akan sedikit lebih jelas arah keluarga yang ingin ditujunya. Bukankah selalu lebih baik berjalan ke arah yang jelas di banding arah yang tidak jelas?
Jika sudah mulai jelas arah yang kita tuju bersama keluarga dengan kurikulum yang dirancang, maka (Inya Allah) akan semakin baik arah kehidupan kita kelak. Ingat, merancang selalu lebih baik di banding tidak, sebagaimana punya arah kehidupan yang jelas selalu lebih baik di banding tidak.