"Iya, tapi saya kan sekarang sudah terlanjur susah, pendidikan rendah...."
"Iya, tapi saya kan dari keluarga tidak mampu, mana mungkin bisa...
"Iya, tapi saya kan tidak punya modal untuk memulai usaha ini...."
Mungkin ada banyak hal lagi yang mungkin keluar dari pikiran dan alasan banyak orang.
Begini teman, semoga kalimat indah dari Albert Einstein ini bisa menyengat kita.
"Dengan logika, Anda bisa pergi dari A menuju B. Tetapi dengan imajinasi, Anda bisa pergi dari A menuju kemanapun yang Anda mau"
Kalau dengan membayangkan dan merancang impian di masa depan saja banyak orang yang takut, lalu bagaimana mungkin orang-orang itu bisa mengubah mimpi keluarganya di masa depan?
Ingat teman, satu-satunya hal yang bisa pergi kemana-mana tanpa fisik kita mengikutinya adalah imajinasi. Hari ini kita mungkin di Tegal secara fisik, tetapi imajinasi kita bisa saja sedang berada di New York, di Selandia Baru atau mungkin di Kanada. Ini lah yang coba diilustrasikan oleh Albert Einstein dengan kalimat bijaknya di atas.
Nah, jika begitu, maka tidak ada salahnya kalau kita berlatih dan mencoba apa yang diresepkan oleh Einstein ini. Mulailah rancang impian keluarga Anda apapun kondisi Anda saat ini.
Anda bisa memulainya dari Anak Anda (misalnya). Anda ingin dia menguasai apa dalam 10 tahun ini. Kalau Anda inginkan dia menjadi penghafal Al-Quran (misalnya), maka buat suasana di rumah Anda qurani. Perdengarkan Al-quran selalu, mulai ajarkan dia membaca Al-quran dan begitu selanjutnya. Yakinlah, dengan waktu 10 tahun, jika Anda serius dan fokus (dan berdoa pada Allah), maka impian Anda untuk melihat anak Anda bisa menghafal Al-quran akan terjadi.
Begitu juga jika Anda ingin anak Anda menjadi penyanyi dalam 10 tahun ke depan. Ajak dia mulai mencintai musik, perdengarkan selalu musik di rumah, mulai ikutkan sekolah vokal dan musik dan begitu selanjutnya. Apalagi jika memang dia sudah punya dasar suara yang bagus, maka akan semakin mudah untuk mencapai impian Anda untuk nya dalam 10 tahun kemudian.Â
Tetapi ingat, rancangan mimpi Anda untuk anak Anda tentu saja lebih baik jika bisa disesuaikan dengan bakatnya agar ia lebih menikmati prosesnya dan tidak terkesan dipaksa. Kecuali impian yang Anda anggap tetap butuh "paksaan" untuk mencapainya.