kami terus berjalan menyusuri jalan raya yang kian menurun. Di tepian kaki lima ada selokan yang airnya mengalir deras dan sangat jernih. Di sini kami bertemu dengan dua orang anak perempuan berusia sekitar sepuluh atau sebelas tahun. Mas Agus sempat bercakap-cakap dengan anak tadi dengan bahasa Tajik. Keduanya tampak heran melihat rombongan kami.
Karena jalan makin menjauh akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke penginapan sementara mas Agus dan teman-teman meneruskan perjalanan. Saya ingin sekedar beristirahat dan berjanji untuk bertemu untuk makan malam.
Tiba-tiba saja ada suara pengumuman yang menurut Mas Agus nanti malam akan ada semacam pesta rakyat di salah satu gedung di jalan ini, mungkin kita dapat hadir dan melihat serunya pesta di kota kecil Ishkashim yang terletak terpencil di lembah Wakhan, negeri seberang sungai di perbatasan Afghanistan dan Tajikistan.
Setelah makan malam, sekitar pukul 20, kami kembali ke jalan utama. Suara musik ramai membahana dan di salah satu gedung tampak sangat ramai. Halaman gedung ini sangat luas dan orang -orang menari dan berjoget ria mengikuti irama musik yang riang gembira.
Ada seorang lelaki yang memakai pakaian tradisional, begitu melihat rombongan kami, langsung dipersilahkan dengan ramah untuk ikut menari. Lelaki tadi langsung saja mengajak Maya berjoget dengan gaya yang riang dan santai. mas Kasan juga langsung merumput dengan gaya khas yaitu kedua tangan diangkat tinggi-tinggi sambil memutar tubuh 360 derajat berulang-ulang.
Walau suhu udara cukup sejuk di Lembah  Wakhan namun hati sangat gembira dan tidak mengira bahwa kota kecil yang sepi di siang dan sore hari, ternyata bisa begitu ramai dan meriah di malam hari ini. Terbawa oleh suasana kami semua ikut menari dan berjoget sampai lelah.
Malam kian larut, sekitar pukul 10 malam kami meninggalkan halaman tempat pesta rakyat masih berlangsung dengan meriah. Â
Kami kembali ke penginapan dengan hati yang senang telah ikutmenari bersama penduduk Ishkasim yang dengan ramah dan tangan terbuka menyambut kami semua.
Semalam di Ishkashim yang tidak terlupakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H