Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Bersemi di Atap Dunia

17 Desember 2024   14:57 Diperbarui: 17 Desember 2024   14:57 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reza dan Ayzham: ilustrasi

Namun, sebelum mereka berpisah, kejutan datang. Ayah Ayzhamal muncul dari kegelapan, diikuti oleh Maksat. Ayahnya, seorang pria tua dengan wajah keras namun bijaksana, memandangi Reza lama sebelum akhirnya berkata dalam bahasa Kyrgyz.

" ? (Ty lyubish yeyo?) Kau mencintainya?"
Reza, yang memahami kata itu dari pelajaran Ayzhamal, menjawab tegas, ", . (Ooba, men any jakshy krm.) Ya, saya mencintainya."
Ayah Ayzhamal menghela napas panjang, lalu berkata, ", . (Meyli, byrok kaytyp kelishin kerek.) Baiklah, tapi kau harus kembali."
Reza tertegun, tidak percaya dengan izin itu. Maksat terlihat marah, tetapi ia tidak berkata apa-apa. Ayzhamal tersenyum penuh harapan.

", . (Poka, no ya vernus.) Selamat tinggal, tapi aku akan kembali," kata Reza sambil menatap Ayzhamal dengan mata penuh janji.

Saat ia meninggalkan desa keesokan harinya, hatinya terasa ringan. Ia tahu perjalanannya belum selesai. Cintanya pada Ayzhamal dan Pamir adalah alasan untuk kembali, menantang dunia demi cinta sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun