Ketika akan masuk ke beranda tengah museum, seorang petugas tiba-tiba memanggil saya dan kemudian meminta uang 100 peso dalam bentuk koin.
Mula-mula saya cukup bingung karena tertulis bahwa entrada gratuita alias masuk dengan gratis.Â
"No Tengo moneda de cien pesos," jawab saya santai karena memang saya tidak punya uang logam dan hanya ada beberapa lembar uang Peso dengan denominasi 1000an.
Akhirnya petugas tadi memberikan saya sekeping uang logam 100 Peso dan mengantar saya ke sebuah loker kecil tempat menyimpan ransel kecil bawaan saya. Rupanya loker ini hanya bisa dikunci dengan memasukkan uang logam 100 Peso.Â
Di halaman tengah museum dipamerkan sebuah kacamata besar yang seperti tampak di baliho yang tergantung di dinding depan. Sangat menarik kaca mata dalam ukuran besar yang kacanya terlihat retak. Wah membuat saya makin penasaran untuk masuk ke museum dan melihat pameran sementara atau Exposicion Temporal ini.Â
Saya menaiki tangga yang ada di sebelah kiri. Tangga yang terlihat tua dan antik terbuat dari kayu warna coklat tua kehitaman. Sekilas tangga ini mengingatkan saya akan tangga serupa di Museum Sejarah Jakarta.
Di lantai atas kita sejenak menapaktilasi kembali sejarah Chile sejak abad ke XVIII hingga 11 September 1973, peristiwa kudeta militer yang mengubah sejarah negeri ini. Rupanya pameran masa sebelum kedatangan bangsa Eropa yang disebut dengan Prakolombia ada di ruangan-ruangan di lantai pertama.
Saya memasuki satu persatu ruangan yang menceritakan kembali lintasan sejarah itu dalam bentuk cerita, artefak, lukisan, dan bukti-bukti sejarah.
Di salah satu ruangan yang memiliki tema La Sociedad del Siglo XVIII atau masyarakat pada abad ke 18 yang dikenal juga dengan Sigli de la ilustracion atau abad ilustrasi ketika terjadi banyak perubahan mendasar di masyarakat Chile.