Mohon tunggu...
Taufik Hidayat
Taufik Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi

Hanya pemuda yang ingin punya karya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Masih dalam Jaringan

20 Januari 2023   23:36 Diperbarui: 20 Januari 2023   23:37 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepi menjalar di ponselku yang lama menunggu.

Suara angin dingin menderu, sepertinya membawa

isi kantong celanaku, nelangsa. Sisa isinya

tidak dapat gantikan harga lapar yang menyala.

Perut semakin protes saja, "Ingat asam lambung"

gumam perutku. "Jamku liah didalam ponsel berlaku" jawabku.

Ada yang lelah menunggu, ada yang komentar mengganggu.

Ada tenaga ilmu yang siap berbagi candu.

Dan kuota dicangkir kopiku menguap, ponselku habis

semangat, padahal isi perutnya baru saja padat.

Satu jam sesudahnya, barulah surat berita mendarat:

Kiriman cinta untuk ponselku yang habis kuota.

Aku masih di rumah kamar,lapar dan gemetar.

Hujan aku kirimkan ke-whatsapp beberapa teman.

untukku, ada yang memberikan jawaban, dan ada

yang hanya mengirimkan beberapa alasan.

Sementara, candu yang sampai dari temanku

tidak lagi seru, karena tenaga ilmu sudah lama berlalu.

Tinggal mata mencari makna, untuk disimpan

dikepala, dan sebagian kata dilukis dengan pena.

Perut masih sepi dari yang mengasihi.

Agar ia tidak berlanjut kerut: aku balut satu seruput,

dari secangkir hitam yang semakin surut. Masih dalam

kalut berkabut, ponselku kembali ngajak diskusi.

Kini siang semakin terang, malas dilarang datang.

Biarpun lambung semakin gersang, semangat tidak

akan menghilang. Perlahan ponsel melanjutkan

menjahit toga dengan kata yang ia bacakan.

Dari faham semak tenggelam.

Terang akan datang untuk menguatkan, pendidikan

anak jalanan aku jadikan pusat perhatian.

Dan kita masih didalam jaringan, entah sampai kapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun