dari secangkir hitam yang semakin surut. Masih dalam
kalut berkabut, ponselku kembali ngajak diskusi.
Kini siang semakin terang, malas dilarang datang.
Biarpun lambung semakin gersang, semangat tidak
akan menghilang. Perlahan ponsel melanjutkan
menjahit toga dengan kata yang ia bacakan.
Dari faham semak tenggelam.
Terang akan datang untuk menguatkan, pendidikan
anak jalanan aku jadikan pusat perhatian.
Dan kita masih didalam jaringan, entah sampai kapan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!