dari secangkir hitam yang semakin surut. Masih dalam
kalut berkabut, ponselku kembali ngajak diskusi.
Kini siang semakin terang, malas dilarang datang.
Biarpun lambung semakin gersang, semangat tidak
akan menghilang. Perlahan ponsel melanjutkan
menjahit toga dengan kata yang ia bacakan.
Dari faham semak tenggelam.
Terang akan datang untuk menguatkan, pendidikan
anak jalanan aku jadikan pusat perhatian.
Dan kita masih didalam jaringan, entah sampai kapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H