Mohon tunggu...
Taufik Nugraha
Taufik Nugraha Mohon Tunggu... Lainnya - Taufik Nugraha

Haii

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

14 Mei 2024   10:18 Diperbarui: 14 Mei 2024   10:29 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

- Penilaian Kinerja Karyawan

Menurut R. Wayne Mondy (2008: 257), penilaian kinerja merupakan suatu sistem formal yang digunakan untuk menilai dan mengevaluasi kinerja individu atau tim. Pendapat serupa diungkapkan oleh Tb. Sjafri Mangkuprawira (2003: 223), yang menjelaskan penilaian kinerja sebagai suatu proses evaluasi terhadap kinerja pekerjaan seseorang. Wirawan (2009: 11) menambahkan bahwa evaluasi kinerja adalah proses di mana pejabat penilai mengumpulkan informasi mengenai kinerja pegawai yang kemudian didokumentasikan secara formal. Penilaian tersebut bertujuan untuk menilai kinerja pegawai dengan membandingkannya dengan standar kinerja secara berkala, membantu pengambilan keputusan manajemen SDM.

Secara umum, tujuan dari penilaian kinerja adalah agar kinerja para karyawan dapat meningkat. Suryadi (1999: 229) menekankan bahwa dengan peningkatan kinerja masing-masing karyawan, diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan.

- Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan

Menurut Tb. Sjafri Mangkuprawira (2003: 224), manfaat dari penilaian kinerja meliputi hal-hal berikut:

1.Perbaikan Kinerja. Umpan balik kinerja memberikan manfaat bagi karyawan, manajer, dan spesialis personal dengan menyajikan kegiatan yang sesuai untuk memperbaiki kinerja.

2.Penyesuaian Kompensasi. Penilaian kinerja membantu dalam pengambilan keputusan terkait dengan siapa yang layak menerima peningkatan pembayaran, baik berupa upah maupun bonus, yang didasarkan pada sistem merit.

3.Keputusan Penempatan, Promosi, Transfer, dan Penurunan Jabatan.  Penilaian kinerja sering menjadi dasar untuk keputusan terkait promosi, transfer, dan penurunan jabatan. Penghargaan seperti pengakuan kinerja masa lalu dan antisipatif dapat bergantung pada penilaian tersebut.

4.Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan. Kinerja yang kurang baik dapat mengidentifikasi kebutuhan untuk melakukan pelatihan kembali. Dalam konteks ini, setiap karyawan diharapkan mampu terus mengembangkan dirinya.

5.Perencanaan dan Pengembangan Karir. Umpan balik kinerja membantu dalam pengambilan keputusan terkait jalur karir yang spesifik untuk seorang karyawan.

6.Ketidakmampuan dalam proses penempatan staf dapat mengakibatkan konsekuensi terhadap kekuatan dan kelemahan dalam prosedur penempatan staf di departemen SDM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun