Jangan-jangan Corona yang sering disangka gelap hingga ingin sekali dimusnahkan oleh kebanyakan manusia karena menjadi ancaman kemashlahatan dirinya, membuatnya kelaparan, menjadikannya hidup dalam ketidakjelasan, sebenarnya adalah terang, mungkinkah?
Mungkin manusia bisa belajar sikep feminim yang nampak penuh dengan kelembutan. Menurut Simbah, salah satu ciri kelembutan itu adalah rela melakukan apapun asal mampu membuat orang yang dikasihinya senang dan bahagia.Â
Jika kita mengambil kelembutan, akankah Corona yang disangka gelap mampu berubah menjadi terang? Atau setidaknya hanya di dalam gelap, kita akan lebih banyak menemukan cahaya?
Ataukah, pada akhirnya gelap ataupun terang akankah menjadi fana jika disikapi dengan kelembutan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H