Mohon tunggu...
Tatiek R. Anwar
Tatiek R. Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Perajut aksara

Penulis novel Bukan Pelaminan Rasa dan Sebiru Rindu serta belasan antologi, 2 antologi cernak, 3 antologi puisi. Menulis adalah salah satu cara efektif dalam mengajak pada kebaikan tanpa harus menggurui.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Sang Altruis

15 Oktober 2022   10:00 Diperbarui: 19 Oktober 2022   21:45 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Sumber illustrasi: New York Times
Sumber illustrasi: New York Times

Waktu berlalu sangat cepat. Farzan dan Maher sudah menjadi sarjana hukum. Di tahun yang sama, Inara pun lulus sebagai sarjana psikologi. 

Maher bekerja di sebuah kantor advokat milik pamannya di Bandung. Sedangkan Farzan menjadi dosen di sebuah universitas swasta di Jakarta. Inara sendiri tetap di Jogja dan mengabdikan diri di sebuah lembaga sosial.

Meskipun Farzan dan Maher sudah memiliki kesibukan yang berbeda, mereka tetap bertukar kabar melalui telepon atau hanya sekadar melalui pesan. Sesekali mereka sengaja membuat janji untuk bertemu di Jogja. Mereka pulang untuk saling melepas rindu dan berjalan-jalan untuk bernostalgia.

Seperti sore itu, Farzan dan Maher bertemu di sebuah cafe dekat kampus mereka untuk mengenang masa-masa menuntut ilmu di sana. Dua sahabat itu sangat asyik berbincang-bincang, Sesekali mereka tertawa mengenang kejadian lucu yang pernah mereka alami.

"Her, lo masih rajin ikut kajian, kan?" tanya Farzan sambil mengambil pisang bakar keju dengan garpu.

"Masih, dong!"

"Kirain lo cuma mau ngaji kalo ada Inara doang."

Maher tertawa, tetapi tangannya meninju lengan Farzan perlahan.

"Eh, gimana kabar Inara sekarang?" Tiba-tiba raut wajah Maher berubah serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun