Mohon tunggu...
Tatiek R. Anwar
Tatiek R. Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Perajut aksara

Penulis novel Bukan Pelaminan Rasa dan Sebiru Rindu serta belasan antologi, 2 antologi cernak, 3 antologi puisi. Menulis adalah salah satu cara efektif dalam mengajak pada kebaikan tanpa harus menggurui.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Cinta dari Hati

6 Agustus 2022   19:02 Diperbarui: 11 Agustus 2022   00:02 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber illustrasi: pngtree

Ghina melempar senyum sambil menatap wajah teduh itu. Ia mendapati sinar cinta yang tulus, yang baru ia sadari. Mulai detik itu, ia merasa bahwa Umma memang seorang ibu yang layak mendapat cinta dari anaknya.

Wanita yang masih cantik di usia 48 tahun itu memang tidak pernah membedakan perhatian padanya dan Akifa, meskipun dari rahimnya telah lahir seorang anak lelaki yang mewarisi ketampanan sang ayah.

*

"Na ...."

Seraut wajah tampan muncul dari balik pintu membuat Ghina tersentak kaget.

"Loh, malah melamun. Udah ditunggu sahabat-sahabatmu, tuh." Ifkar, lelaki itu, berjalan mendekati sang istri yang tadi dilihatnya termangu di hadapan cermin lemari riasnya.

"Ashiyaap, Ganteng," ucap Ghina tersenyum menampakkan gigi kelincinya.

"Emang, makanya kamu pilih aku." Ifkar tertawa lepas.

"Ih, ge-er!" sungut Ghina. Ifkar tertawa makin keras melihat sang istri mencebik.

Ah, sesungguhnya Ghina suka melihat sang suami tertawa. Kegantengannya makin meningkat karena tawa membuat wajahnya makin cerah.

"Keluar dulu, gih! Aku mau ganti baju," pinta Ghina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun