Mohon tunggu...
Tatiek R. Anwar
Tatiek R. Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Perajut aksara

Penulis novel Bukan Pelaminan Rasa dan Sebiru Rindu serta belasan antologi, 2 antologi cernak, 3 antologi puisi. Menulis adalah salah satu cara efektif dalam mengajak pada kebaikan tanpa harus menggurui.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Senja di Hati Andini

9 Desember 2021   15:18 Diperbarui: 27 April 2022   01:09 1481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi senja.| Sumber: Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya

[Arya Bimantara]

*****

Matahari semakin condong ke barat, sinarnya perlahan menghilang ditelan pekat. Andini masih di sini, di jendela kamarnya, menatap kepergian mentari dengan sendu. 

Di sebuah ruang dalam hatinya ada yang tercerabut, seperti senja yang meniadakan siang. Seperti halnya kehadiran Arya, dinanti sepenuh rindu, kemudian hadir sesaat dan pergi meninggalkan hampa.

Sejatinya perpisahan akan lebih mudah dikenang daripada pertemuan. Hari ini Andini belajar pada senja bahwa yang indah dan memesona akan tiba dan menghilang pada waktunya.

Andini tidak membenci senja yang menyajikan keindahan sesaat. Sebagai seorang hamba, Andini tak hendak menggugat suratan takdir. Bidadari surga lebih layak bagi Arya. Andini hanya perlu meyakinkan diri, kelak akan hadir arjuna yang lebih mengerti dirinya dan mengisi ruang kosong di hatinya.

~ Tamat ~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun