Matahari yang tidak tahu malu mulai meninggi
Ku lihat ada sebuah jalan yang rapi dan sepi
Ku telusuri jalan itu hingga senja datang kembali
Panjang sekali jalan ini
Banyak bunga melati, aromanya menemani aku menikmati sunyi
Dahaga ku bergejolak, tapi tidak mungkin aku memetik putik cantik melati
Di penghujung jalan, ku temui ada sebuah rumah kecil dengan lampu yang terang
Ku ketuk pintunya dan menyapa tuannya
Ia mempersilakan masuk dan menawarkan secangkir teh hangat
Ia adalah pelukis, tampak dari kanvas-kanvas rusak diluaran rumahnya dan lukisan-lukisan didinding dalam rumahnya
Ia begitu hangat terdengar dari suaranya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!