Hutan ini, jalan setapaknya dipenuhi belukar
Duri-duri menjadi akrab dengan telapak kakiku
Darah yang mengucur hingga mengering
Tidak ada satu pun ku temui pertolongan
Berteriak aduh saja aku disambut tawa binatang melata
Apalagi membuat gaduh memporak-poranda belantara, bisa-bisa aku diterkam singa atau kawanan serigala
Astaga, aku lupa bahwa waktu ini fana
Amarah dan benci ternyata sia-sia
Merebahkan diri dan tidur di bawah pohon ara
Makan dan minum air telaga setelah berkelahi dengan para kera
Rasanya sudah biasa aku mengembara
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!