Pertama bersikap tenang dan tidak menunjukkan rasa kecewanya
Saat bertemu dengan anaknya Bu Dini bersikap tenang saat berbicara dan tidak menunjukkan kekecewaan secara berlebihan. Hal ini dilakukan agar anaknya tidak merasa tertekan.Â
Bu Dini langsung memberikan nilai rapor kepada anaknya, dan mengatakan nilainya sudah baik tetapi masih ada beberapa yang perlu ditingkatkan.
Kedua mengajak anaknya berdiskusi
Bu Dini menyadari bahwa nilai rapor adalah hasil dari proses belajar sehingga berusaha mencari tahu apakah anaknya kesulitan memahami materi pada saat mengikuti pembelajaran, tidak bisa mengatur waktu, atau ada faktor lain yang memengaruhinya.
Setelah memberikan nilai rapor, Bu Dini menanyakan kepada anaknya tentang penyebab beberapa nilai yang masih kurang baik tersebut.
Kata anaknya untuk pelajaran yang pertama ada tugas membuat video individu dan harus dikirim ke IG kelas, tetapi dia tidak membuatnya karena malu apabila videonya dilihat oleh teman-temannya.
Anaknya Bu Dini pernah dibully oleh temannya saat masih di SD karena tidak bisa menyebut huruf R dengan baik, hal ini yang menyebabkan rasa percaya dirinya menurun. Bu Dini dan suaminya selalu memotivasi anaknya, tetapi rasa percaya dalam dirinya masih belum pulih sepenuhnya.
Untuk pelajaran yang kedua buku catatannya hilang, sehingga diganti dengan buku catatan yang baru. Anaknya menduga, sepertinya ada tugas di buku yang hilang belum diperiksa semua oleh guru padahal dia selalu mengerjakan tugas dan langsung mengumpulkannya.
Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya sering melakukan diskusi kelompok dan presentasi ke depan. Saat presentasi anaknya merasa tidak percaya diri, sehingga berbicara dengan suara yang pelan dan lebih sering menunduk. Hal ini berpengaruh terhadap penilaian dari guru.
Untuk penilaian harian anaknya Bu Dini selalu ikut, dan setelah ujian semester anaknya Bu Dini masih melengkapi beberapa tugas mata pelajaran yang belum selesai.Â