Kami melewati kolam yang di atasnya ada bunga teratai, tempat berkuda, rumah adat Toraja yang di bawahnya ada kerbau yang bernama Todi, rumah Turki dan bangunan unik lainnya, kafe, serta rumah tempe.
Biasanya pengunjung bisa melihat proses pembuatan tempe, tetapi karena masih libur Idul Fitri para pekerjanya sedang pulang.
Sekeliling tempat yang kami lewati banyak pohon-pohonnya yang diberi keterangan tentang nama, usia dan manfaat pohon tersebut.
Tulisan di pohon sangat menarik bagi anak usia TK atau SD karena dibuat berbentuk narasi, sehingga ketika berkeliling bisa sambil belajar mengenal tanaman yang ada di sana.Â
Kendaraan yang membawa kami berhenti di depan rumah bambu, kami turun di situ karena ingin melihat aneka satwa yang berada di dalamnya.
Kebun Binatang Mini di Rumah Bambu
Untuk masuk ke rumah bambu, pengunjung dikenakan biaya Rp25.000,00 per orang. Bisa juga menggunakan voucher yang didapat saat di depan, apabila kurang tinggal menambah saja biayanya.
Di dekat petugas ada gambar bunga bangkai, saya menanyakan apakah sedang berbunga. Kata petugas baru berbunga tahun kemarin, dan harus menunggu 5 sampai 8 tahun lagi untuk berbunga.
Pada saat masuk, pengunjung diberi satu ikat wortel untuk memberi makan hewan yang ada di dalam.
Disebut rumah bambu karena di dalamnya ada berbagai macam jenis tanaman bambu, antara lain ada bambu Guadua, bambu hitam, bambu Papua, bambu Jepang, bambu kuning, dan bambu gombong.
Pada setiap area bambu ada tulisan namanya. Selain ada nama bambu, ada juga tulisan motivasi dari Bapak Rhenald Kasali serta ajakan untuk mencintai alam dan lingkungan sekitar.