Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Politik Lokal Demokratis Harga Diri Rakyat, Partai Lokal Otoriter Durhaka Pada Ibunya

6 April 2021   06:29 Diperbarui: 7 April 2021   12:50 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah bisa memperjuangkan status kekhususan bukan berarti selesai pula perjuangannya dan bisa beristirahat dan tidur sebagaimana ular piton setelah memangsa.

Tentu saja hal ini merupakan kelaziman atau kebiasaan dalam kompetisi politik yang lemah sekedar bertujuan sebatas kekuasaan partai politik belaka untuk memperoleh kursi parlemen yang seharusnya hanya berguna untuk menguasai opini dan memperkuat kepercayaan masyarakat sehingga mereka bisa membangun sistem politik untuk bersatu dengan rakyat. Untuk itulah pemimpin partai politik lokal sudah seharusnya memiliki kecerdasan lebih atau setidaknya sama dengan tingkat kecerdasan pemimpin partai politik dipusat dalam membuat kebijakan publik dalam hal ini presiden dan anggota parlemen di pusat.

Kenapa demikian? Nah,,,,ini penting dan perlu menjadi catatan utama, sebagai berikut :

Pertama, Karena partai politik lokal tidak bisa hidup dengan hanya dengan mengandalkan jabatan dalam pemerintahan negara induknya sebagaimana partai nasional.

Kedua, Partai politik lokal tidak bisa hidup normal dengan sistem pemerintahan negara induknya, apalagi berangkat dari sistem pemberontakan, karena pemikiran berbeda dari perspektif politik dan bernegara, bisa disebabkan cara pandang atau mentalitas yang mempertaruhkan antara pilihan mereka memelihara kebangsaan atau merampas hak rakyat daerahnya sesuai dengan kualitas kecerdasan dan kualitas politiknya.

Ketiga, Partai lokal sesungguhnya harus bisa hidup sebagaimana ampibi, maka daerah khusus dalam negara selalu memiliki dua konstitusi sebagai ruang hidup partai lokal. Jika dua konstitusi ini tidak seimbang maka partai lokal itu akan pelan-pelan ditelan bumi.

Keempat, Partai lokal juga hanya bisa establis ketika mereka bukan hanya establish dalam merebut kursi parlemen daerahnya tetapi ada sayap politik lain yang perlu dipelihara yang tidak bisa penulis sampaikan dalam tulisan ini.

Atau setidaknya bisa menghormati emosional pemilihnya untuk menjaga kemandirian yang tidak menyakiti warga masyarakat lokal yang mendambakan partai lokal dengan keistimewaan fungsinya bukan sekedar simbolik sementara fungsinya tidak berbeda dengan fungsi cabang partai nasional di provinsi Aceh.

Kematangan partai lokal sesungguhnya tidak tabu untuk cita-cita partai politik di negara bagian dan tidak tabu pula untuk memperjuangkan essensi kemandirian yang menggantikan dan menyamai berada dalam sistem keemimpinan negara yang sungguh-sungguh merdeka.

Salam

fb-img-1501426396595-606d2698d541df399c0da962.jpg
fb-img-1501426396595-606d2698d541df399c0da962.jpg
Dokumen : pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun