Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Politik Lokal Demokratis Harga Diri Rakyat, Partai Lokal Otoriter Durhaka Pada Ibunya

6 April 2021   06:29 Diperbarui: 7 April 2021   12:50 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Partai Lokal Yang Demokratis Adalah Harga Diri Rakyat Daerah, Partai Lokal Otoriter Ingkari Jati Dirinya

Oleh : Tarmidinsyah Abubakar

Dasar lahirnya partai lokal di Aceh diawali dengan peristiwa konflik senjata di Aceh yang kemudian melahirkan UUPA dalam konteks penyelesaian permasalahan politik rakyat di Aceh dengan pemerintah Rapublik Indonesia.

Catatan utamanya adalah : Pertama, adanya konflik di daerah dengan pemerintah. 

Kedua, adanya pemerintah yang demokratis paska reformasi.

Maknanya apa? Adanya damai karena adanya demokrasi dalam diri pemimpin pemerintah. Maka seharusnya partai politik lokal itu perlu lebih demokratis daripada partai lokal dan pemerintah sendiri. Karena hak yang mereka tuntut adalah hak politik, hak rakyat, hak merdeka bagi kehidupan anak bangsa, itulah rahim partai politik lokal.

Lalu jika kemudian mereka melupakan demokrasi maka mereka sama dengan telah melukai dan bahkan durhaka pada ibu kandungnya. Begitu seharusnya filosophi yang selalu ditanamkan pada diri kader dan pimpinannya dalam kekuasaan. Lihatlah bagaimana kisah presiden di negara Uruguay dalam beberapa periode belakangan.

Jika hanya ada konflik kemudian pemerintah negara induk dalam sistem kepemimpinan otoritarian maka kebijakannya adalah sebagaimana Daerah Operasi Militer (DOM) dimasa lalu.

Oleh karena itu bagi negara induk melahirkan perjanjian damai adalah sebagai bahagian dari kebijakan publiknya. Bukan mempertaruhkan keberadaan negaranya, apalagi ketika mampu diseret dalam peraturan negaranya yakni semisal UUPA. Meskipun daerah bekas konflik Undang-Undang khusus itu berpotensi dijadikan konstitusi kedua dalam bernegara jika kecerdasan mereka melebihi pejabat negara dipusat. Tetapi jika kecerdasan mereka lemah akibat hambatan dan rintangan akan selalu menemani politik lokal secara beriringan hingga rakyat daerah menjadi lemas, loyo dan yang tersisa adalah ancaman-ancaman perang yang sulit dibuktikan. Perhatikanlah secara seksama, hal ini tidak bisa penulis ceritakan secara terbuka, biarlah menjadi rahasia hidup kita di daerah bekas konflik.


UUPA adalah sebagai suatu kepastian komitmen pemerintah yang memberi ruang terhadap apresiasi politik lokal yang dimanivestasikan dalam keabsahan partai politik lokal untuk wadah penyampaian aspirasi politik masyarakat Aceh dalam sistem pemerintah Republik Indonesia yang menganut bentuk negara kesatuan.

Lalu, timbul pertanyaan kenapa harus partai politik lokal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun