Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pembodohan Politik Rakyat Akibat Pengaburan Hak Politik dan Pemimpin Anti Demokrasi

14 November 2020   12:46 Diperbarui: 14 November 2020   13:00 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: barometerjatim.com

Demikian setidaknya standar yang menjadi indikator suatu partai politik yang memberi hak-hak politik bagi warga negara. Hal ini menjadi sangat penting untuk pencerdasan sosial dalam politik rakyat. Karena dampak dari pemangkasan hak politik kader oleh pemimpin partai politik dapat mendhalimi mereka dan kehidupan keluarganya dalaam berbagai kehidupannya.

Justru karena itulah maka di Amerika yang demokrasinya sudah jauh lebih baik maka hak politik tidak perlu dirahasiakan karena mereka dijamin tidak mempengaruhi hidupnya secara negatif dalam pelayanan publik. 

Berikutnya warga negara yang bergabung dengan partai politik, justru mereka inginkan membayar iuran anggota agar hak-hak politiknya tidak dirampas oleh pihak lain atau pemodal. Dengan begitu partai politik itu selamanya akan tetap terjaga sebagai milik masyarakat. 

Oleh karena itu bayangkanlah dalam kehidupan masyarakat kita yang ketika bergabung dengan partai politik justru mereka menanyakan dengan pertanyaan "Adakah gaji".

Oleh karena itu pengelolaan partai politik yang merampas hak politik kadernya akan berdampak besar dalam pembodohan rakyat. Karena masyarakat yang bergabung di dalam partai hanya menjadi pengikut dan diperintahkan secara total untuk patuh kepada ketua partainya. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat tertinggal dalam politik dan bernegara.

Wallahualam,,,,

*****
Sekian

Sumber gambar: barometerjatim.com
Sumber gambar: barometerjatim.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun