Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Mantan Pemimpin Partai Politik

Semua orang terlahir ke dunia dengan tanpa sehelaipun benang, maka yang membedakannya adalah pelayanan kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kenapa Ada Fitnah dan Fitnah Waljamaah atau Pembunuhan Karakter dalam Politik Kita?

28 Oktober 2024   13:52 Diperbarui: 23 November 2024   01:00 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak negatif:

Mencemarkan demokrasi: Pembunuhan karakter merusak proses demokrasi yang sehat, di mana debat ide dan program seharusnya menjadi fokus utama

Mencegah munculnya

Pemimpin yang baik: Orang-orang yang kompeten mungkin enggan masuk ke dunia politik karena takut menjadi sasaran serangan.

Menimbulkan perpecahan: Tindakan ini dapat memperparah polarisasi dan perpecahan dalam masyarakat.

Penting untuk diingat:
Informasi yang beredar tidak selalu benar: Sebelum mempercayai informasi negatif tentang seseorang, penting untuk melakukan verifikasi terlebih dahulu.

Setiap orang berhak atas reputasi yang baik: Kita semua harus menghormati hak orang lain untuk memiliki reputasi yang baik.

Demokrasi membutuhkan debat yang sehat: Kita perlu mendorong debat yang berfokus pada ide dan program, bukan pada serangan pribadi.

Apa yang bisa kita lakukan?
Menjadi konsumen informasi yang cerdas: Jangan mudah percaya pada informasi yang belum diverifikasi.

Mendukung politikus yang menjunjung tinggi etika: Pilihlah pemimpin yang berkomitmen pada debat yang sehat dan menghormati lawan politiknya.

Menyebarkan informasi yang positif: Bantu membangun narasi yang lebih positif dan konstruktif.
Penting untuk diingat bahwa pembunuhan karakter adalah tindakan yang merugikan semua pihak. Kita perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan politik yang lebih sehat dan bermartabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun