Rudi: (berbisik) Ayo, kita siapkan rencana kita. Kita akan bikin aksi yang gede dan spektakuler. Kita akan bikin mereka semua terkejut dan takut. Kita akan bikin sejarah!
Dina: (berbisik) Ayo!
Budi: (berbisik) Ayo!
Rani: (berbisik) Ayo!
(Mereka saling berpandangan dengan semangat dan senyum licik. Mereka lalu mengeluarkan sebuah kertas yang berisi rencana aksi mereka, dan mulai membahasnya secara diam-diam.)
Bab 2: Konflik
(Tokoh: Rudi, Dina, Budi, Rani, Pak Surya, Pak Harto, Polisi, Tentara, Wartawan, Rakyat)
Lokasi: Istana Negara, Jakarta, tanggal 17 Agustus 2024.
Suasana: Hari kemerdekaan Indonesia. Pak Harto, presiden Indonesia, akan memberikan pidato kenegaraan di depan istana, yang disiarkan secara langsung oleh televisi. Ribuan orang berkumpul di depan istana untuk menyaksikan pidato tersebut, termasuk polisi dan tentara yang menjaga keamanan. Di antara kerumunan itu, ada Rudi, Dina, Budi, dan Rani, yang menyamar sebagai wartawan. Mereka membawa kamera, mikrofon, dan tas ransel yang berisi alat-alat untuk aksi mereka.
Pak Harto: (berdiri di balkon istana, diiringi lagu kebangsaan) Saudara-saudari sekalian, rakyat Indonesia yang saya cintai. Hari ini, kita merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-79. Hari ini, kita bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah Allah berikan kepada kita. Hari ini, kita bangga menjadi bangsa Indonesia, yang besar, kuat, dan makmur.
Para rakyat: (bersorak) Merdeka! Merdeka! Merdeka!