Mohon tunggu...
Boeng Tan
Boeng Tan Mohon Tunggu... Buruh - Philosophy Activist

Membaca adalah melawan dan menulis adalah membunuh.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Korps PMII Puteri dan Persoalannya

1 Juni 2022   18:34 Diperbarui: 20 Oktober 2024   18:56 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image  by: pcpmiihalmaheraselatan.or.id

Oleh karenanya, mesti dimaknai bahwa keberadaan KOPRI harusnya bukan pada ekspansi (perluasan) yang Alyson maksudkan di atas. Pendirian KOPRI bisa didudukan sebagai bentuk kecerdasan alami manusia (perempuan) yang tumbuh dan mencoba mencari ruang yang lebih sesuai untuk berdialektika, berfikir kritis serta membangun relasi guna meng-cover dan meng-counter ihwal yang menyangkut keperempuanan. 

Akan tetapi, abolisi (penghapusan) tidak akan mungkin tercapai jika kesadaran kolektif (laki-laki dan perempuan) belum terkonstruk secara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Pengetahuan gender tidak bisa dimonopoli oleh satu golongan (perempuan) saja. Kesadaran gender harus terbangun secara universal agar melahirkan kesepahaman tanpa harus ada sekat, mesti termanifestasi secara kolektif, maksudnya bukan lagi pada tataran soal ego tubuh dls. Yang berujung pada perilaku abai terhadap pengetahuan yang datang dari laki-laki.

Basis pengetahuan gender bahwa perempuan yang lebih memahami dirinya, menggeneralisasi semua laki-laki adalah patriakh, serta menaruh curiga secara berlebih-lebihan pada pikiran semua laki-laki adalah subjektifitas dan tidak boleh dibenarkan. Model pemahaman demikian bukan lagi harus didekonstruksi melainkan wajib untuk didestruksi.

---

Gender adalah tiada,
Dan identitas gender adalah ketiadaan.
Jika gender adalah penjara,
Maka itu adalah penjara yang tiada.
Tak eksis.
Hanya eksis di pikiran kita.
Menghapuskan eksistensi penjara gender berarti
Menghapuskan cara berpikir di bawah penegakan gender.
Jeruji itu hanyalah ilusi, maka lampauilah!
Without gender-being,
We are free to become-every-gender-Thing.

(Menifesto Akselerasionis Gender)

Bacan, 27 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun