Mohon tunggu...
jj
jj Mohon Tunggu... Mahasiswa - hi!

...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Ketidakinginan Bernyawa

13 September 2024   13:54 Diperbarui: 13 September 2024   15:14 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pameran Perempuan Pengkaji Seni Yogyakarta | Sumber Foto: Tanisya Afifa Rahmilia

Sebuah Ketidakinginan Bernyawa

Senjaku terpangkas singkat

Terburu isi kepala, mengendap-endap mencuri rupa sang gelap

Samar-samar gusar kini mulai berpesta

Bersulang arak menyemarakkan pulangnya

Tuntaskan penantian hangat rahim Ibu

" Sedikit lagi aku kembali ! "

" Sedikit lagi aku sudahi ! "

Mengerang nikmat dalam pedihnya sayat

Satu sayat, dua sayat

Satu hayat, satu mayat

Dalam kehidupan yang hanya sepintas, aku mengharap lepas

Bagaimana nasib raga nihil?

Beradu dengan penuh, terburu-buru jenuh

Sialnya, kita hidup beradu nyali

Sialnya, kita berharap pada seutas tali

Ku selipkan analog dalam saku mereka yang telah berlalu

Demi rekam lampau, mengenang dengan sopan

Tangkap segala semua indah yang ingin kau simpan

Segala cumbu rindu dan peluk candu

Beserta mawar dan segudang gelak kelakar

Segala semua bekas bahagia yang lekas lenyap

Ku simpan belati untuk mereka yang menanti

Ibu dari sayat-sayat luka lengan kiri

Ayah dari sayat-sayat luka lengan kanan

Kuasa penentu kehidupan, dan bukan Tuhan 

Ketidakpastian pelenyap akal, memperbudak damai

Tewaskan bibit-bibit harap pada kemudian

Janji ku datang melayat

Menghibur lara, mengubur sadar

[Balkon Circle-K, 05/08/24]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun