Mohon tunggu...
jj
jj Mohon Tunggu... Mahasiswa - hi!

...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Ketidakinginan Bernyawa

13 September 2024   13:54 Diperbarui: 13 September 2024   15:14 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pameran Perempuan Pengkaji Seni Yogyakarta | Sumber Foto: Tanisya Afifa Rahmilia

Satu hayat, satu mayat

Dalam kehidupan yang hanya sepintas, aku mengharap lepas

Bagaimana nasib raga nihil?

Beradu dengan penuh, terburu-buru jenuh

Sialnya, kita hidup beradu nyali

Sialnya, kita berharap pada seutas tali

Ku selipkan analog dalam saku mereka yang telah berlalu

Demi rekam lampau, mengenang dengan sopan

Tangkap segala semua indah yang ingin kau simpan

Segala cumbu rindu dan peluk candu

Beserta mawar dan segudang gelak kelakar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun