Mohon tunggu...
TAMRIN
TAMRIN Mohon Tunggu... Guru - I am a passionate teacher with a high dedication to educating my students. As a teacher, I naturally have the experience to inspire and motivate my students. Additionally, I have a deep love for the world of writing, which is my main hobby.

I am a passionate teacher with a high dedication to educating my students. As a teacher, I naturally have the experience to inspire and motivate my students. Additionally, I have a deep love for the world of writing, which is my main hobby.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Semua Murid

9 Juli 2024   15:24 Diperbarui: 9 Juli 2024   15:25 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Terakhir, dalam hal kecepatan pembelajaran, guru dapat mengakomodasi kecepatan belajar yang berbeda di antara murid-murid. Murid yang lebih cepat dapat diberikan tantangan yang lebih tinggi atau lebih lanjut, sedangkan murid yang membutuhkan waktu lebih lama dapat diberikan waktu tambahan atau pendekatan yang lebih perlahan.

Penting untuk diingat bahwa identifikasi kesiapan belajar murid adalah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan pengamatan dan evaluasi yang kontinu. Guru perlu melihat dan merespons kebutuhan belajar individu murid agar dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang sesuai dan mendukung perkembangan mereka secara optimal.

5.5.2  Minat Murid

Minat murid merupakan faktor penting dalam pembelajaran, karena minat dapat menjadi motivator bagi murid untuk aktif terlibat dalam proses belajar. Memahami minat murid membantu guru dalam merancang pengalaman belajar yang menarik, relevan, dan memotivasi. Dalam konteks ini, minat dapat dipahami melalui dua perspektif, yaitu minat situasional dan minat individu.

  1. Minat Situasional.  Minat situasional merujuk pada keadaan psikologis di mana murid menunjukkan peningkatan perhatian, upaya, dan pengaruh terhadap suatu situasi atau objek tertentu pada saat tertentu. Contohnya, seorang murid mungkin tertarik pada topik hewan ketika guru mengajarkannya dengan cara yang menghibur, menarik, dan menggunakan alat bantu visual yang menarik. Meskipun murid tidak memiliki minat khusus pada topik hewan, mereka terlibat karena presentasi yang menarik tersebut.
  2. Minat Individu. Minat individu adalah kecenderungan individu untuk terlibat dalam jangka waktu lama dengan suatu objek atau topik tertentu. Ini mencerminkan minat yang lebih stabil dan konsisten pada subjek tertentu. Sebagai contoh, jika seorang murid memiliki minat yang mendalam pada hewan, mereka akan tetap tertarik untuk belajar tentang hewan meskipun guru tidak menyajikannya dengan cara yang sangat menarik atau menghibur.

Dalam mengintegrasikan minat dalam pembelajaran, guru dapat meraih beberapa tujuan, sepert i:

Menghubungkan sekolah dengan minat pribadi murid. Guru dapat membantu murid menyadari bahwa minat pribadi mereka memiliki keterkaitan dengan apa yang mereka pelajari di sekolah. Ini membantu memotivasi murid karena mereka melihat relevansi materi dengan minat dan kecenderungan mereka sendiri.

Membangun keterhubungan antar pembelajaran. Guru dapat menunjukkan keterkaitan antara berbagai topik dan mata pelajaran. Ini membantu murid memahami bahwa pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari tidak terisolasi, melainkan saling terkait. Hal ini mendorong mereka untuk mengintegrasikan dan menerapkan pengetahuan secara lebih holistik.

Menggunakan minat sebagai jembatan pembelajaran. Guru dapat menggunakan minat yang sudah dimiliki oleh murid sebagai jembatan untuk mempelajari ide atau keterampilan baru. Dengan menghubungkan topik baru dengan minat yang sudah ada, murid akan lebih termotivasi untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan baru.

Meningkatkan motivasi murid untuk belajar. Dengan mengintegrasikan minat dalam pembelajaran, guru dapat meningkatkan motivasi intrinsik murid. Minat yang kuat terhadap subjek atau topik tertentu cenderung memunculkan keingintahuan, ketertarikan, dan kepuasan diri dalam belajar.

Dengan mempertimbangkan minat murid, guru dapat merancang pengalaman pembelajaran yang lebih menarik, relevan, dan memotivasi. Hal ini membantu murid untuk tetap terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, meningkatkan pemahaman, dan memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

Dalam upaya menarik minat murid, guru dapat menggunakan berbagai strategi dan pendekatan. Berikut ini adalah rincian penjelasan mengenai beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menarik minat murid :

  1. Menciptakan situasi pembelajaran yang menarik perhatian murid:
    • Menggunakan humor: Guru dapat menggunakan humor atau candaan yang relevan untuk menciptakan suasana yang santai dan menyenangkan dalam kelas.
    • Menciptakan kejutan: Guru dapat menyajikan konten pembelajaran dengan cara yang tak terduga atau memberikan elemen kejutan yang menarik perhatian murid.
    • Menggunakan alat bantu visual: Guru dapat menggunakan alat bantu visual, seperti gambar, video, atau presentasi yang menarik, untuk membantu memvisualisasikan materi dan membuatnya lebih menarik bagi murid.
  2. Menciptakan konteks pembelajaran yang dikaitkan dengan minat individu murid:
    • Mengenal minat murid: Guru perlu mengenal minat individu murid dengan berinteraksi dan berkomunikasi dengan mereka. Ini memungkinkan guru untuk mengidentifikasi minat pribadi murid dan menghubungkannya dengan konten pembelajaran.
    • Menyesuaikan materi pembelajaran: Guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan minat individu murid, misalnya dengan memilih contoh atau studi kasus yang relevan dengan minat mereka.
  3. Mengkomunikasikan nilai manfaat dari apa yang dipelajari murid:

    • Menjelaskan relevansi: Guru dapat mengkomunikasikan nilai manfaat dan kegunaan materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari atau masa depan murid. Ini membantu murid memahami mengapa mereka perlu belajar dan bagaimana materi tersebut dapat bermanfaat bagi mereka.
  4. Menciptakan kesempatan belajar di mana murid dapat memecahkan persoalan (problem-based learning):
    • Menggunakan pendekatan berbasis masalah: Guru dapat menyajikan situasi atau tantangan nyata yang membutuhkan pemecahan masalah oleh murid. Hal ini mendorong murid untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah dan mengaplikasikan pengetahuan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun