- Lakukan evaluasi terus-menerus terhadap sistem pemilu dan implementasi reformasi.Â
- Segera perbarui kebijakan dan praktik yang terbukti tidak efektif atau dapat disalahgunakan.Â
Mengatasi patologi dalam pemilu memerlukan kerjasama yang erat antara pemerintah, lembaga pemilu, masyarakat sipil, dan pihak-pihak terkait lainnya. Langkah-langkah ini harus diadaptasi sesuai konteks lokal dan terus dievaluasi untuk memastikan keberlanjutan perbaikan dalam proses pemilu.Â
REFERENSI :
Madung, O. G. (2018). POPULISME, KRISIS DEMOKRASI, DAN ANTAGONISME | POPULISM, THE CRISIS OF DEMOCRACY, AND ANTAGONISM. Jurnal Ledalero, 17(1), 58. https://doi.org/10.31385/jl.v17i1.129.58-76Â
Permana, I., & Siswoyo, M. (n.d.). PATOLOGI DEMOKRASI DI INDONESIA.Â
Sukma, P., & Wardhani, N. (n.d.). Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Partisipasi Politik Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum.
http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jupiis Antisipasi Potensi Patologi Pemilu 2024 (mediaindonesia.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H