"Nah, Minggu pagi acara ruwat akan berlangsung, biasanya hingga siang menjelang sore"
"tapi maaf mbak, kami hanya menyediakan akomodasi berupa kamar sederhana di rumah pak Carik"Â informasi lengkap terdengar dari si mahasiswa.
"Wah, itu sudah lebih dari cukup, nanti saya bawakan juga beberapa kardus biskuit untuk ibu hamil dan menyusui dari program Kemenkes ya"
"Terima kasih banyak Mbak, kami tunggu kedatangannya ya"
Agenda berkunjung ke lokasi KKN Posdaya adik angkatan dari almamater Universitas tempat kuliah dulu, membuat Mitha mengenang  kawan-kawan satu tim KKNnya dulu.
Sari dan Anggi si Anak Jakarta sudah jadi PNS Kementerian. Cipto , Budi dan Suryo  menjadi pengusaha UMKM di daerah asalnya. Priyanto kabarnya mendapat beasiswa melanjutkan studi magister di luar negeri. Sembari geleng-geleng kepala Mitha merasa kenapa hanya dia yang masih memiliki waktu luang kesana kemari untuk urusan sosial kemasyarakatan?. Helaan nafas panjang disertai senyuman menjadi sebuah cara untuk tetap  bersyukur dengan keadaan. Kapan lagi bisa berkunjung ke lokasi KKN sembari rendevous mengenang jejak kecintaan terhadap budaya masyarakat lokal pedesaan?.Â
Kendati waktu masih tujuh hari kedepan, Mitha bergegas mempersiapkan tas ransel andalan beserta daftar barang bawaan sebagai sebentuk persiapan awal. Tiga  hari  menjelang hari dan tanggal undangan ke lokasi KKN. Ponsel Mitha  kembali menerima panggilan dari mahasiswa peserta KKN untuk sekedar mengingatkan. Dalam hati Mitha memuji kesigapan mahasiswa KKN ini.Â
Siang itu Mitha pun berkemas. Entah kenapa dorongan untuk lekas berada di lokasi KKN begitu kuat. Â Akhirnya dia pun sengaja datang lebih cepat dari jadwal pelaksanaan kegiatan yang diberikan. Sembari menikmati perjalanan dari kawasan Pantura melintas kawasan Pemalang hingga ke jalur selatan melewati Kecamatan Randudongkal - Belik. Tak jauh lagi perbatasan Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Purbalingga itulah Desa Lembah Asri yang berada di Kecamatan Karangreja berada.
Hanya butuh waktu sekitar 3 hingga 4 jam saja dari Kota Laka-Laka menuju ke Karangreja. Waktu tempuhnya hampir sama dengan rute alternatif yang melintas Slawi- Bumiayu-Purwokerto-Purbalingga. Hanya saja jalur yang sengaja di pilih melintas Pemalang-Belik jauh lebih lengang dan menantang dengan beberapa kelokan dan tanjakan yang cukup memacu adrenalin. Terlebih saat tiba di perbatasan Pemalang-Purbalingga melintas hutan pinus dengan hawa dingin kaki Gunung Slamet. Pemandangan yang menakjubkan membentang sepanjang mata memandang.
Senja  di Karangreja, kota kecamatan yang terbilang ramai. Terdapat aneka fasilitas umum diantaranya Puskesmas,Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertamana, hingga Sekolah Menengah Atas/ Sekolah Menengah Kejuruan. Bahkan anjungan tunai mandiri kerap menjadi jujugan para pelancong menarik uang cash. Terdapat pula penginapan sederhana namun terjaga kebersihannya.  Mitha memilih penginapan yang terletak tak seberapa jauh dari kawasan kantor kecamatan dan polsek.Â