"Na, kenalkan, ini mas Bintang" suara mentari terdengar lembut di depan Sang Bintang hatinya.
Ada rasa kaget yang  ditepis lelaki kharismatik dengan tatap mata yang membuat Nana terkenang saat kali pertama bertemu.
"Purnama", lirih suara Nana menyebut nama lengkapnya, disertai uluran tangan dengan penuh keberanian.
Seper sekian menit, gesit Nana berdalih tak ingin mengganggu kebersamaan mereka, berpamitan kepada Mentari. Badai rasa sesaat  berlalu dan Nana memilih kembali ke sebuah ruang waktu.
Kakinya melangkah dengan begitu cepat meinggalkan Mentari dan Bintang. Saat kembali berada di kamarnya, Nana meraih ponsel.
Mencari kontak yang  ia  simpan dengan nama The Eagle Eyes, memberanikan diri mengirimi pesan setelah sekian lama keinginan itu ia tepiskan.
Jadikan Mentari sebagai Partner  hati untuk mencinta,bukan semata partner dalam bercintaÂ
Begitupun sebaliknya, Nana mengirimkan pesan kepada Mentari,
"Jadikan Mas Bintangmu sebagai tempat hati mencinta, bukan semata partner bercinta"
Tanpa air mata, Purnama merelakan Mentari dan Bintang untuk bersatu.Â
Tak berselang lama, ponsel Nana bergetar, sebuah penanda notifikasi pesan masuk. Ada senyum lega saat membaca balasan Mentari atas pintanya,