Mohon tunggu...
Politik

Kalteng Terancam Jatuh Ke Tangan Mafia Hutan

18 Januari 2016   18:02 Diperbarui: 19 Januari 2016   05:37 9285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masuknya Rasyid ke dalam pertarungan di Kalimantan Tengah, tak lepas dari kelemahan PDI Perjuangan dalam membaca peta politik di Kalteng, sebenarnya Teras Narang dan Diran sudah kuat juga mengakar, mereka berdiri di barisan kelompok pembaharu intelektual, gagasan gagasannya yang maju dan jauh dari permainan mafia hutan, membuat Teras Narang kuat secara moral dan konstitusional dalam menjalankan tugasnya. Ditambah Diran yang memiliki insting birokrasi tajam dalam menata wilayah ju[caption caption="Sugianto Sabran, Bagian Penting Dari Bandit Mafia Hutan Menurut Laporan Publik Aktivis Lingkungan Faith Doherty dan Bagian Dari Jaringan Rasyid

[caption caption="Sugianto Sabran, Bagian Penting Dari Bandit Mafia Hutan Menurut Laporan Publik Aktivis Lingkungan Faith Doherty dan Bagian Dari Jaringan Rasyid (Sumber Foto : Tribunnews))"]

[/caption]

 

Namun hal ini tidak dibaca oleh PDIP, sehingga Diran sendiri terlempar dari garis kekuasaan. Diran ditolak maju memimpin Kalteng, padahal kekuatan Diran amat besar, ia bisa diterima baik di kalangan Suku Jawa ataupun Suku Dayak, suku Jawa di Kalteng ada sekitar 27%, namun secara sosial Suku Jawa kerap mendapatkan penghormatan tinggi di kalangan masyarakat Kalteng, sehingga sebagai influencer politik, Suku Jawa amat penting. Dan PDIP melepas Diran.  Majunya Willy dari PDIP juga sepertinya harus kerja keras melawan jaringan mafia hutan di Kalimantan Tengah, apalagi setelah kubu Ujang rontok maka tak ada alternatif lawan untuk menghindari ini, atau aktivis lingkungan harus berdiri menantang mafia hutan yang sudah masuk ke dalam birokrasi Provinsi Kalteng.

 

 

Sementara Sugianto yang mendapatkan dukungan penuh dari Pamannya, maju dengan semangat berkobar-kobar, namun masa lalunya sungguh menguatirkan, dan Kalimantan Tengah akan dihadapkan pada situasi "eksploitasi tanpa batas".

 

Catatan catatan kriminal Sugianto sendiri amat banyak dan tercatat di media, terutama kasus potong jari aktivis. (Baca : Sugianto Potong Jari Aktivis )

Entah kenapa Sugianto ini selalu lolos, dan inilah yang harus diperhatikan aktivis lingkungan dalam melihat Sugianto kaitannya dalam "Ancaman Jatuhnya Kalimantan Tengah Ke Tangan Mafia Hutan" :

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun