Mohon tunggu...
Tamariah Zahirah
Tamariah Zahirah Mohon Tunggu... Penulis - Guru di SMPN 3 Tambun Utara

Menulis salah satu cara menyalurkan hobi terutama dalam genre puisi dan cerpen. Motto : Teruslah menulis sampai kamu benar-benar paham apa yang kamu tulis!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kado Terakhir Pemberian Ibu

27 April 2023   21:33 Diperbarui: 27 April 2023   21:39 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Alika melangkahkan kaki ke masjid yang hanya berjarak 50 meter dari rumahnya, untuk melaksanakan salat tarawih. Ia memakai mukena baru yang dijahit  mendiang Ibu Julaeha. 

Nampak bahagia sekaligus sedih setiap kali memandangi mukena yang dipakainya, seakan jejak-jejak tangan lembut dan aroma khas ibunya masih lekat menempel. Alika langsung membayangkan wajah ibunya yang terlihat penuh keikhlasan. Namun Alika percaya ia sudah jauh lebih bahagia berkumpul bersama ayahnya. 

Di tengah jalan Alika bertemu dengan Pak Ustaz Hildan. Ia teman baik Alm. Pak Faisal, ayah Alika semasa hidup. Selama ini Ustaz Hildan orang yang begitu peduli dengan Alika dan ibunya.

Ustaz Hildan menawarkan Alika untuk mondok di pesantren NURUL IMAN  miliknya. Ustaz Hildan khawatir dengan kondisi Alika jika sendirian di rumah. 

"Masya Allah, terima kasih Ustaz Hildan. Berkah Ramadan Allah memberikan kabar baik. Saya sedang tidak bermimpi, kan?" tanya Alika masih tak percaya. 

"Tidak, Alika. Sebenarnya ini amanah dari ayahmu. Ia pernah berpesan, jika telah tiada, minta tolong titip Alika. Keinginan terbesarnya adalah kamu bisa menjadi seorang hafizah," terang Ustaz Hildan. 

Alika menangis mendengar penuturan Ustaz Hildan. Ia berjanji akan memenuhi keinginan ayahnya. Belajar sungguh-sungguh menjadi penghapal Alquran. Berharap kelak Alika bisa memakaikan mahkota untuk ayah dan ibunya di surga. Aamin

Bekasi, 27 Maret 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun