"Pencuri!" teriak ibu itu, ia baru menyadari ada pencuri di belakangnya sedang beraksi mengambil barang miliknya.Â
"Ada apa, Bu?" tanya Zahirah pura-pura tidak tahu.Â
"Dia mau mencuri, Dek!" Mata ibu itu melotot sambil menunjuk muka perempuan di depannya.Â
"Waduh ... beraninya di tempat umum." Zahirah langsung memegang tangan pencuri itu.
"Untung saya mendengar suara kentut yang sangat keras. Membuat saya kaget, lalu menoleh ke belakang. Akhirnya saya sadar ada yang berniat jahat," papar ibu tersebut.Â
"Tadi yang kentut kamu, ya?" tanya balik ibu tersebut.Â
"I-iya, Bu. Maaf ya. Perut saya sakit sekali,"Â
"Justru saya berterima kasih. Jika adek tidak kentut sembarang tempat. Mungkin barang-barang berharga saya sudah raib."Â
"Ini, Dek, sedikit pemberian dari saya sebagai ucapan terima kasih. Mohon diterima yah," bujuk ibu itu. Â
"Masyaallah, Bu. Ini serius? Saya gak berharap ini, tapi saya akan terima. Saya yakin ini cara Allah memberi rezeki untuk membayar makan dan minum yang saya pesan bersama kedua sahabat saya, karena saya lupa membawa dompet."
Zahirah begitu terharu dan sekaligus penuh syukur atas karunia Allah. Ternyata tidak selamanya kentut membawa petaka. Allah membuktikan bahwa apa pun yang diciptakan-Nya sekalipun itu menurut manusia buruk, namun membawa manfaat dan berkah.Â