"Ma-af, Fit. Aku lagi flu berat," ujar Lisa dengan wajah terlihat lesu.Â
Zahirah terlihat resah, tak mempedulikan kedua sahabatnya yang mempersoalkan bersin. Duduknya terlihat tidak nyaman. Membuat kedua sahabatnya bingung.Â
"Kamu kenapa sih, Zahirah? ngajak jalan tapi malah kelihatan tidak enjoy! Pulang yuk!" Fitrah merasa tak nyaman melihat tingkah Zahirah.Â
"Bukan begitu ...." Zahirah tak melanjutkan ucapannya.Â
"Bentar aku ke belakang dulu, ya," sambung Zahirah. Fitrah hanya diam dengan raut datar.Â
"Duhh ... bagaimana, ya? Aku lupa bawa dompet. Padahal janji mau traktir mereka hari ini. Â Mana perut mulas. Lengkap sudah penderitaan," keluh batin Zahirah. Ia nampak kebingungan, wajahnya diliputi kegelisahan.
Zahirah bergegas ke kamar kecil, karena rasa mulasnya sudah tak tertahankan lagi. Melihat antrian panjang di depan pintu kamar mandi, membuatnya harus bersabar menahan rasa mulas.Â
Di depannya seorang perempuan berusia 30 tahun berdiri menunggu antrian. Namun gerak-geriknya sangat mencurigakan. Zahirah pura-pura tidak mempedulikannya.
Tiba-tiba tangan perempuan itu meraba-raba resetling ransel seorang ibu separuh baya yang berdiri di depannya. Ibu tersebut tidak menyadarinya. Zahirah berpikir keras bagaimana caranya agar si ibu sadar dan pencuri itu dapat terciduk kelakuannya.Â
Broott ... broott ... broott
Suara kentut Zahirah membuat orang-orang sekeliling kaget. Semua tertuju kepadanya dan pencuri yang ada di depannya persis.Â