Semua tertawa mendengar celoteh Edap. Tiba-tiba pikiran jailnya muncul. Edap merogoh handphone yang tersimpan dalam tasnya.Â
Cepret ... cepret....
Dua kali terdengar suara saat mengambil gambar dari kamera. Selang beberapa detik sudah tersimpan dalam galeri, dua foto Nania yang sedang tertidur pulas. Sementara yang lain sedang asyik menyelesaikan tugas diskusinya.Â
"Lumayan, buat kenang-kenangan. Siapa tahu nanti ada yang kangen masa-masa kek gini," celetuk Edap tanpa beban.Â
Bu Zahra yang mendengar ada suara gaduh di belakang, seketika menghampiri.Â
"Ada masalah apa, Elang? Bagaimana sudah selesai diskusinya?"
"Belum, Bu. Kami sedang mencatat kesimpulan akhir diskusi," ucap Elang, sambil melirik ke arah Nania.Â
"Hei ... banguunnn! Ada Bu Zahra." Elang yang persis duduk di sebelah Nania, terpaksa harus menginjak kaki Nania keras-keras untuk membangunkannya, agar tak ada kecurigaan Bu Zahra.Â
"Aww ... " Nania kaget. Bu Zahra sudah berdiri di sampingnya.Â
"Ada apa, Na?"Â
"Tidak a ... pa-apa, Bu. Hanya tadi seperti ada bu_aya yang menginjak kaki saya," jawab Nania gugup.Â