Mohon tunggu...
Tamam Malaka
Tamam Malaka Mohon Tunggu... social worker -

pejalan yang menyukai sunyi tetapi pun menyenangi keramaian alam pikir umat manusia

Selanjutnya

Tutup

Money

Mencicip Sensasi Kreativitas ala Produk Peserta PPI

10 Agustus 2015   11:37 Diperbarui: 10 Agustus 2015   11:37 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya maklum. Sebagai penikmat kopi tentu rasa gatal ingin mencoba pasti singgah. Saya masih tak mampu membayangkan srperti apa rasa kopi ala durian itu.

Di stand  Exotica, begitu melihat saya begitu khusyuk mengamat-amati produk yang tergelar di stand, seorang wanita menghampiri saya. Mempersilahkan untuk mencecap. Ternyata dia Mbak Angelia. Pengelola stand.

"Tidak apa-apa mas. Silakan dicoba," katanya. Melihat saya masih ragu, dengan sigap mengambilkan gelas plastik. Ternyata tersedia yang masih dalam kondisi panas.
Dan memang, begitu memasuki tenggorokan rasanya janggal. Saya coba lagi untuk lebih merasakan sensasinya. Wow, emang khas duriannya pas!

"Ini bagaimana ceritanya kok bisa dapat ide janggal begini mbak?" tanya saya sambil bercanda.

"Selama ini kan orang udah biasa ngopi pake biji kopi matang. Nah, kita coba seperti apa sih sensasinya jika bikin kopi dengan jenis lain? Nyatanya banyak juga yang penasaran," kisahnya.

Saya manggut-manggut. Kagum. Apalagi inovasinya tak cukup satu, tapi masih ada sensasi alternatif lainnya, seperti kopi hijau. Kopi ini diolah dari biji kopi yang masih muda. Sama dengan kopi durian, kopi hijau sama sensasinya. Janggal. Namun justru di situlah muncul selera lain cara menikmati kopi. Selera alternatif. Saya suka ini. Rasa sensasinya sebanding di tenggorokan.

"Kita kan kaya bahan baku. Kekayaan alam kita luar biasa. Banyak hal yang bisa eksplorasi di sana agar lahir produk-produk kreatif," tambahnya.

Selain itu, lebih dari sekedar menyajikan kopi yang inovatif, saya kira poin penting yang perlu diambil, yaitu keberanian penggagasnya untuk tak cuma berinovasi, tetapi sekaligus cara mereka memperjuangkan buah emas gagasan tersebut ke tengah masyarakat.

"Agar karya kita bisa dikenal, kita giat ikuti berbagai event pameran, baik skala nasional maupun internasional," begitu penututan mbak Angelia.

Bicara soal inovasi dan kreativitas, saya pikir orang-orang Indonesia adalah gudangnya. Hanya saja, produk inovatif tersebut tak sedikit yang lantas tenggelam. Mungkin hal tersebut hanya soal masih minimnya wawasan tentang cara memasarkan dan memperkenalkan produk.

Lha terbukti. Tiga produk yang diandalkan stand Exotica berhasil berselancar di banyak negara. Bahkan, berkat inovasi dan ketajaman kreasi tersebut, kopi hijau ditampar penghargaan di Kanada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun