Mohon tunggu...
Takas T.P Sitanggang
Takas T.P Sitanggang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mantan Jurnalist. Masih Usahawan

Menulis adalah rasa syukurku kepada Sang Pencipta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Petunjuk Jalan

31 Maret 2024   17:17 Diperbarui: 31 Maret 2024   21:17 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Tito terus menatap punggung pak Tudu yang semakin jauh dengan tatapan yang simpatik. Sebelum kemudian ia mengalihkan pandang ke majalah itu lagi dan gegas mencari halaman yang memuat cerita pendeknya. Ada di halaman tengah.

     Cinta Ditolak Cerpen Bertindak, karya Tito Rajagukguk

                                         ***

     Ada rasa bangga yang tiba-tiba tumbuh di hati Tito pada dirinya sendiri. Dan untuk pertama kali Tito merasakan itu dalam hidupnya. Sedari tadi ia berulangkali membaca cerpennya sambil berbaring di kasur dengan mata yang bercahaya.

     "Kembangkan terus bakat menulis kamu,"

     Pesan Pak Tudu tiba-tiba terngiang di kepala Tito.

     Tito merenung, dan sejurus kemudian pikirannya tergugah pada sesuatu yang membuatnya penasaran.

     Tito menaruh majalah itu di kasur dan beranjak membuka lemari kamarnya.
Dari dalam lemari jati itu Tito meraih sebuah koper kulit, tempat di mana ia menyimpan dokumen-dokumen penting.

     Lantas, dari dalam koper itu, Tito mengeluarkan rapor SD, SMP, dan SMA-nya. Tito amati satu-persatu dengan cermat setiap nilai mata pelajaran di rapor-rapor itu. Makin diamatinya makin ia tercenung.

     Sejak SD, SMP, dan kini duduk di kelas dua SMA nilai pelajaran Bahasa Indonesianya selalu bagus. Bahkan terbilang sangat bagus. Nilainya tak pernah di bawah 9. Angka yang sangat mencolok di antara mata pelajaran lainnya yang mendapat nilai 4 dan 5. Sungguh Tito tak sadar akan hal itu.

     Perhatiannya selama ini hanya terfokus pada ranking dan mata pelajaran yang nilainya buruk saja, sampai-sampai apa yang bisa dilakukannya dengan sangat baik luput dari perhatiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun