Tito terdiam. Matanya memicing. Ia coba memutar ulang ingatannya ke belakang.
   "Hari ini, karena bertepatan dengan hari raya Valentine, saya memberi tugas pada kalian untuk menulis cerita pendek tentang kasih sayang. Tidak melulu soal pacar. Bisa tentang Orangtua, Adik, Kakak, atau Sahabat. Terserah. Lalu tugas itu nanti kumpulkan di meja saya,"
   "Ah!"
   Tito segera mengingatnya. Ya! Tito sangat ingat. Karena bersamaan di hari itu pula cintanya ditolak oleh Mira, siswi pujaan hatinya di sekolah. Dan karena peristiwa itu pula lah Tito kemudian menuliskan pengalamannya sendiri. Tito tersedu-sedu ketika menulis cerita pendek itu.
   "Iya, saya ingat, pak!" ujar Tito.
   "Kalo begitu ambil, lah,"
   Tito meraih uang itu dengan perasaan yang masih tak percaya.
   "Cerpen kamu bagus, jadi saya coba kirim ke majalah. Sayang kalau cuma jadi tugas sekolah saja,"
   "Makasih! Makasih banyak, pak!"
   Tito berulangkali menunduk-nunduk di hadapan pak Tudu sebab tidak tahu lagi harus bagaimana berterima kasih pada gurunya itu.
   "Kembangkan terus bakat menulis kamu," imbuh Pak Tudu tersenyum, lalu pergi.