"Saya dengar dari tadi abang-abang risau dengan kegaduhan PPKS. Nggak usah dipikirin lah bang. Biarin aja mereka yang bilang melegalkan zina, berkoar-koar sesukanya."Â
"Kalau abang pernah dengar apa yang dikatakan Plato, tentu paham. Orang bijak itu, berbicara karena punya sesuatu hal untuk dikatakan. Sebaliknya, orang bodoh berbicara karena mereka cuma ingin mengatakan sesuatu hal."
Puutaro, Pengki dan Kemplun berpandangan satu sama lain. Tanpa berkata-kata, membayar ongkos makanan dan minuman masing-masing, lalu mengeloyor. Meninggalkan piring dan gelas kosong yang membisu di meja warteg.
Udara Jakarta yang terik, mengiringi langkah mereka, kembali menyusuri sudut-sudut Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H