Ada Kucing yang ditaruh di dalam kotak yang tersegel rapat. Di dalam kotak ada partikel radioaktif, lalu ada geiger counter yang dihubungkan lagi dengan palu, ditambah juga tabung kaca yang penuh berisi racun. Jika radioaktif meluruh, maka akan menggerakkan geiger counter, yang bisa men-trigger palu hingga jatuh, sehingga memukul gelas yang berisi racun. Kemudian racun ini bisa membuat Kucing yang ada dalam kotak, mati.
Persentase radioaktif bisa meluruh sekitar 50%, sehingga kalau peluruhan terjadi, maka akan mengakibatkan Kucing mati. Namun bisa juga radioaktif tidak meluruh, sehingga Kucing masih bisa hidup. Kita tidak tahu Kucing sudah mati atau belum, sampai ketika kita membuka kotak dan melihat keadaan sang Kucing.Â
Jadi status Kucing bisa hidup atau mati, selama kita belum membuka kotak. Disinilah Schrodinger ingin membuktikan paradoks teori kuantum, bahwa mustahil Kucing bisa mempunyai dua status, yaitu hidup sekaligus juga mati.
Walaupun pernyataan-pernyataan yang bombastis (apalagi yang mengandung unsur hoax) memang "seksi", dan bisa menjadi magnet yang menarik bagi banyak orang (dalam hal ini para pemilih pada Pilpres nanti), namun kalau itu tidak mencerdaskan kehidupan bangsa, apalagi malah membuat situasi yang sudah "panas" menjadi "makin panas", apakah ada gunanya, dan masih mau diteruskan?Â
Saya tidak tahu jawabannya saat ini. Mungkin, kita bisa kita tanyakan kepada meong nanti. Entah meong punya siapa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H