Mohon tunggu...
Avarina Sisy
Avarina Sisy Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Avarina Sisy, seorang penulis yang aktif menulis di beberapa platform pada tahun 2019, hingga akhirnya hiatus di tahun 2022. Kini ia mulai aktif menulis kembali dan sedang menjelajah sebagai penulis artikel.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pabrik Meises C - Avarina Sisy

30 Juni 2024   07:30 Diperbarui: 30 Juni 2024   07:30 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aduh, tolong! Aku jatuh!" teriak Sinta pada pegawai lainnya.

"Sinta, kamu kenapa?" teriak Susan dari jauh.

Siapa yang sangka?

Sinta jatuh ke dalam kuali berisi coklat yang masih hangat itu. Hangat di sini, akan terasa panas bagi manusia. Sinta yang merasakan hangatnya coklat itu panik. Dia menarik asal apa pun yang ada di luar kuali agar bisa keluar dari kolam coklat hangat itu.

Sementara itu, Anto sedang mencoba menyalakan kembali listrik dengan generator. Kurang lebih lima menit dan listrik kembali menyala.

Gelegar!

"Argh, tolong!" suara teriakan Sinta tertutup petir itu.

Petir seakan menjadi pertanda buruk hari itu. Suara mesin yang berfungsi untuk mengaduk coklat itu menyala bersamaan dengan cahaya lampu yang mengisi ruangan itu.

"Sinta, tubuhnya hancur tergiling bersama coklat di dalam kuali itu. Ketika dua pegawai lain, Anto dan Susan berlari ke arah tempat Sinta terakhir kali berada. Yang pertama mereka berdua lihat adalah darah dan coklat yang terciprat ke mana-mana. Dari dalam kuali, terlihat potongan tangan dan kaki Sinta.

"Susan dan Anto sangat terkejut, Anto dengan cepat langsung mematikan mesin itu. Setelah mesin pengaduk dan penghalus coklat itu mati, Susan melihat tubuh Sinta di dalam kuali itu. Dia langsung jatuh pingsan, Anto bergegas menelpon polisi dan ambulans.

Selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun