Mohon tunggu...
Avarina Sisy
Avarina Sisy Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Avarina Sisy, seorang penulis yang aktif menulis di beberapa platform pada tahun 2019, hingga akhirnya hiatus di tahun 2022. Kini ia mulai aktif menulis kembali dan sedang menjelajah sebagai penulis artikel.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pabrik Meises C - Avarina Sisy

30 Juni 2024   07:30 Diperbarui: 30 Juni 2024   07:30 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya, jika hujan turun dan ada petir tunggal begitu. Ada saja, kabel atau gardu listrik yang rusak. Hingga akhirnya, entah itu ketika hujan masih berlangsung atau setelah hujan reda. Listrik di daerah hujan terpaksa dimatikan.

"Dengan alasan perbaikan atau pemeliharaan. Entah berapa jam, yang jelas menunggu listrik menyala itu menyeramkan. Sebelum kembali ke kisah sesungguhnya, mau tahu alasannya?" Indi pun kembali menghela panjang napasnya.

Hendak kembali melanjutkan ceritanya, atau lebih tepat menjawab pertanyaan yang ia ajukan sebelumnya. Suara yang membuat telinga sakit itu terdengar.

Suara pintu tua yang hampir habis dimakan rayap, dibuka perlahan dari luar sana. Dengan suara biola rusak yang digesek terdengar. Kamar Indi, atau tepatnya ruangan yang dijadikan Indi sebagai tempat khusus untuk live stream Yutub channel-nya ini.

Sedang berada dalam kondisi gelap. Sangat gelap, kamera yang ia pakai pun menggunakan kamera khusus untuk merekam dalam kegelapan. Yah, walau tetap ada cahaya dari lilin di ruangan ini.

Seakan Indi sedang uji nyali di tempat tua berhantu.

Brak!

Kosong, pintu terbuka hampir setengah. Namun, tidak ada tanda-tanda kehadiran manusia di sana. Yang membuka pintu dari luar itu, ternyata tidak tampak. Pintu ruangan ini memang sulit dibuka. Sekali terbuka, suaranya akan terdengar keras hingga rumah tetangga. Di lantai tiga, pintu balkon tiba-tiba dibuka dari luar. Masalahnya, ke mana yang membuka pintu tanpa mengetuk dahulu itu?

"Tunggu, sebentar, ya? Ada tamu tidak diundang di ruangan ini," kata Indi ke arah kamera di hadapannya, lalu ia mengambil lilin dan berjalan ke arah pintu.

Suara langkah Indi pasti terdengar jelas oleh orang-orang yang menonton live stream-nya. Menandakan bahwa tempat itu benar-benar sunyi sepi hanya ada Indi sendiri yang merupakan manusia. Sisanya, siapa yang tahu?

"Siapa?" tanya Indi ke arah luar setelah berada di ambang pintu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun