Mohon tunggu...
stephanus mulyadi
stephanus mulyadi Mohon Tunggu... -

professional Consultant for rural development

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Entitas Seni dalam Budaya dan Peradaban Dayak

9 Agustus 2018   13:00 Diperbarui: 9 Agustus 2018   19:01 1395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pertanyaan terpenting bagi mayarakat Dayak sekarang adalah apakah dengan keseniannya masyarakat Dayak Kapuas Hulu akan memimpin perkembangan kebudayaan manusia di Kabupaten ini? Atau di Kalbar atau di Indonesia  atau di dunia?

Ada beberapa fakta yang menunjukkan bahwa kesenian Dayak di beberapa Suku (desa/kampung), di Kapuas Hulu seperti kebanyakan suku Iban, Kantuk, Kayan, Taman masih utuh dan berkembang pesat. Kita bangga melihatnya. 

Namun di beberapa  suku entitas kesenian Dayak mulai hilang. Seni musik, tari, bangunan, seni sastra (lisan), seni tutur (batuh, bejandih, bambai, mengkana), corak pakaianan adat, teknik dan motif tenun, ditemukan sudah punah dalam beberapa komunitas masyarakat Dayak. Tidak sedikit orang Dayak yang berusia di bawah 50 tahun yang tidak mengenal kebudayaan Dayak dengan baik.

Tentu saja banyak sekali faktor penyebab hilangnya kesenian Dayak dalam masyarakat Dayak. Kesenian Dayak umumnya berkembang di desa. Dengan meningkatnya urbanisasi antar lain karena mencari pendidikan, membuat kesenian Dayak tertinggal di kampung tanpa pewaris. Masuknya  agama-agama modern serta tata hukum modern membuat tata religi agama asli dan hukum adat dalam beberapa komunitas masyarakat Dayak, di mana kesenian tradisional Dayak biasanya melekat,  menjadi tersingkir atau bahkan dibunuh".

Fakta lain yang memprihatinkan adalah adanya fenomena di beberapa komunitas masyarakat Dayak di Kapuas Hulu sudah tidak ditemukan kesenian Dayak dalam event Gawai Dayak. Yang muncul justru Orgen Tunggal (OGT) dengan musik, lagu dan joget Dangdut. 

Di beberapa komunitas masyarakat Dayak, di saat Gawai Dayak juga tidak ditemukan permainan-permainan atau atraksi kesenian tradisional Dayak, melainkan justru berkembang berbagai bentuk perjudian. Dalam situasi ini jelas terlihat bahwa kebudayaaan Dayak di beberap daerah tadi, sudah tidak memimpin perkembangan kebudayaan, malah sudah menjadi hamba".

  • Penutup dan Rekomendasi

Dari sudut pandang perkembangan kesenian, budaya dan peradaban Dayak, fakta-fakta tersebut di atas sunggguh menjadi keprihatinan serius dalam Masyarakat Dayak sendiri.

Maka adalah tugas bersama masyarakat Dayak, pemerintah dan  lembaga lainnya di Kapuas Hulu untuk memikirkan strategi pengembangan kesenian Dayak. Salah satu strateginya adalah melalu pendirian sanggar seni budaya Dayak, menciptakanatau mmperbanyak event pestival sebi budaya Dayak dan pengembangan yang tidak kalah pentingnya adalah kapasitas bagi para pelaku seni Dayak, terutama komunitas-komunitas pelaku seni Dayak di pedesaan.(sm)

 

[1] C. Kluckhohn. menyebutkan tujuh unsur kebudayaan secara universal yaitu, bahasa, sistem pengetahuan, sistem teknologi dan peralatan, sistem kesenian, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi dan sistem kekerabatan dan organisasi kemasyarakatan.

[2] Entitas (dalam pengertian umum) adalah sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda, walaupun tidak  harus dalam bentuk fisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun