“iya kak ._.”
Mulai saat itu, aku dan kakak itu surat-suratan, membuatku ingat akan sebuah lagu
Surat cintaku yang pertama
Membikin hatiku berlomba
Seperti melodi yang indah
Kata-kata cintanya
Jika dibilang kami pacaran, kami tidak pacaran, jika dibilang kami teman, kami juga bukan teman. Kami tidak pernah mojok berdua, hanya bertemu saat memberikan surat. Tapi pertemuan itu sangat membuat hati deg-degan gak karuan. Apalagi saat membaca surat-suratnya. Semester itu kulalui dengan indah, tapi untuk bidang akademis prestasiku merosot. Tidak tahu kenapa, otakku susah banget untuk menghafal dan memahami pelajaran, walaupun ajaibnya aku masih bisa lulus semua mata kuliah.
Seperti biasa, setiap liburan semester aku pulang ke rumah. Aku sangat kaget, ternyata rumahku berubah. Tidak adalagi yang namanya keharmonisan dan kedamaian. Perekonomian keluarga kami bangkrut yang membuat papaku kerjaannya marah-marah terus. Lalu adikku baru diketahui kalo memiliki kelainan jantung, padahal selama ini tidak ada yang aneh dengan dirinya.. Untuk pertamakalinya aku melihat mamaku meneteskan airmata dalam tidurnya atau pura-pura tidurnya. Membuatku sangat tertekan, dari kecil aku dibesarkan dengan cinta dan tanpa kekurangan apapun. Mamaku adalah kutub penyeimbang yang paling positif dirumahku, jika sampai kutub itu mengeluarkan air mata dan tumbang, itu menandakan jika kutub itu sangat sekarat.
=====================================================================