Mohon tunggu...
Airin Suharsono
Airin Suharsono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Don't easily believe the things you saw on INTERNET

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Meningkatkan Karakter Peserta Didik Melalui Metode Role Playing

4 November 2019   08:33 Diperbarui: 9 Juli 2021   21:26 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama : Khofiz Syinta Ursila

NIM    : 181330000273

Kelas  : 3 PGSD A2

Program Studi PGSD

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara (UNISNU)

Meningkatkan Karakter Peserta Didik Melalui Metode Role Playing

Pendidikan pada hakikatnya memiliki dua tujuan, yaitu membantu manusia untuk menjadi cerdas serta pintar (smart), dan membantu mereka menjadi manusia yang baik (good). Menjadikan manusia cerdas dan pintar, boleh jadi mudah untuk membentuknya, tetapi menjadikan manusia agar menjadi orang yang baik dan bijak akan jauh lebih sulit atau bahkan sangat sulit.

Dengan demikian, sangat wajar apabila dikatakan bahwa masalah moral merupakan persoalan akut atau diibaratkan seperti penyakit kronis yang mengiringi kehidupan manusia kapan pun dan dimana pun. Kenyataan tentang semakin memburuknya masalah moralitas pada manusia inilah yang kemudian menempatkan pentingnya penyelenggaraan pendidikan karakter.

Krisis karakter atau moralitas ditandai dengan semakin meningkatnya kriminalitas atau tindak kejahatan. Hal ini bisa kita lihat dari maraknya tindak kekerasan, penyalahgunaan obat terlarang (narkoba), pornoaksi atau pornografi, pergaulan bebas serta gaya berbusana yang sudah tidak sesuai dengan budaya di negara ini. Adapun krisis moral lainnya yang paling memprihatinkan dan sudah sangat nyata ialah perilaku korup yang telah mendarah daging kegiatannya di tengah-tengah masyarakat. Menurunnya moralitas atau karakter pada diri seseorang ini dikarenakan proses pembelajaran cenderung mengajarkan pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti hanya sebatas tekstual semata dan kurang mempersiapkan peserta didik untuk menyiapkan kehidupan yang kontradiktif tersebut (Zubaedi, 2011).

Menurunnya kualitas moral dalam kehidupan warga negara Indonesia pada saat ini, terutama di kalangan peserta didik, menuntut sekolah untuk memainkan peran dan tanggung jawabnya agar menanamkan serta mengembangkan nilai-nilai karakter yang baik dalam menjalanakan kehidupan  dan membantu para peserta didik untuk membentuk dan membangun karakter mereka dengan baik. Pendidikan karakter diarahkan untuk memberikan tekanan pada nilai-nilai tertentu, seperti rasa hormat, tanggung jawab, jujur, peduli, dan adil. Serta membantu peserta didik untuk memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun