Mohon tunggu...
Nurlaela To Syifa Malika Rahma
Nurlaela To Syifa Malika Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tulisan bagai warna pada selembar kertas kosong. Menulis sebagai keseharian saya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Si Owa Jawa Bagai Alarm Bumi

27 Desember 2024   06:00 Diperbarui: 27 Desember 2024   10:11 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kategori Hewan Punah (kumpulan foto berasal dari Canva)

Aza menyiapkan perlengkapan untuk mengambil moment dan saya mengambil kertas dan pensil untuk mencatat dan melukisnya.

Butuh waktu yang lama untuk menemukan Owa Jawa. Hal ini dikarenakan populasinya yang tergolong rendah (hampir punah).

Kami memutuskan untuk duduk di alas hutan menduduki dedaunan kering. Tiba-tiba terdengar suara yang sudah kami tunggu, “Woo-woo-woo-hooo-hoo”, suara merdu Owa Jawa Betina.

Kami berdua bertatapan dan tersenyum lebar, dengan berhati-hati menuju ke arah suara dan membawa perlengkapan tadi.

Di sana kami melihat Induk sang Owa yang memanggil anak dan pasanganya. Keluarga kecil yang sedang berkumpul menyantap makanan di atas pohon yang tinggi.

Terlihat sangat gemas, tapi perasaan cemburu mulai meluncur di sekujur badan. Owa adalah hewan yang paling setia terhadap pasangannya, bisa dibilang mereka hanya bisa dipisahkan oleh maut. 

Ketika mengambil gambar Keluarga kecil itu, saya tidak sengaja menginjak ranting tua. Sehingga Owa tersebut langsung mengeluarkan suara yang bersaut-sautan dan berpindah tempat secara lincah dan cepat. Karena mereka merasa terancam dan diganggu habitatnya, jelas mereka berlaku seperti itu.

Maka dari itu penyamaran untuk mengambil gambar dan video kawan hutan (Owa Jawa) harus berhati-hati dan sunyi.

Akhirnya kami kembali ketempat awal, dan memutuskan melanjutkan pendakian ke pos 4. Suasana semakin panas dan gerah, di perjalanan kami bertemu dengan sekelompok pendaki lain yang juga tertarik dengan pemotretan kawan hutan. 

Perjalanan semakin seru karena kali ini kami tidak hanya berdua, tapi ditemani Zuhri dan Rio. Mereka juga cukup membantu di perjalanan untuk melintasi trek.

Sampai di pos ke 4, saya mulai membagi tugas dengan Aza yaitu untuk memenuhi pasokan air, kami untuk pendakian selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun