Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, "Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia." Dia (Ibrahim) berkata, "Dan (juga) dari anak cucuku?" Allah berfirman, "(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zhalim."
(QS. Al-Baqarah [2]: 124). Penggunaan kalimat "wa min dzurriyati" mengisyratkan perhatian dan kasih sayang Nabi Ibrahim terhadap keturunannya dan beliau menginginkan maqam yang diterimanya ini pun diberikan kepada anak keturunannya. Dan ayat ini seolah memberitakan bahwa permohonan Nabi Ibrahim tersebut menunjukkan perhatian beliau terhadap warisan pemikiran dan biologis (darah), meskipun maqam yang dimaksud tidak serta merta diberikan karena "darah biru"saja, namun ayat ini tidak membantah pengaruh keturunan yang saleh dan baik.
Bersambung....
Referensi:
[1] https://republika.co.id/berita/nd9vk0/salah-kaprah-sebutan-habib-di-masyarakat
[1] https://matan.or.id/2020/01/14/walisongo-matan-menurut-habib-luthfi/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H