Mohon tunggu...
Syehan Abhista Berliansyah
Syehan Abhista Berliansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tak kenal lelah menyusuri tanjakan, turunan, dan kelokan yang curam demi sang ilmu. Suka memanfaatkan lahan sempit untuk bertani.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelopor Mina Padi di Kampung Samberembe Menjadi Kiblat Utama Pertanian Berkelanjutan Berdasarkan Aktivitas Kearifan Lokal

13 Februari 2024   05:35 Diperbarui: 13 Februari 2024   06:08 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kolaborasi ini menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun solidaritas dan kebersamaan di antara petani. Prestasi ini menarik perhatian dan menjadi inspirasi bagi petani di seluruh Indonesia.

Jadi, definisi pertanian berkelanjutan merupakan pengelolaan sistem pendekatan suatu pertanian yang bertujuan memenuhi kebutuhan pangan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi masa depan sebagai kebutuhan primer mereka. Pendekatan ini memperhatikan keseimbangan antara tiga dimensi utama, yang dikenal sebagai 3P:

- Aspek Sosial (People): Masyarakat Samberembe menjadi kiblat utama adanya penemuan dan keberhasilan kombinasi pertanian berkelanjutan terhadap praktik mina padi dan masuk aspek P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya).

-Aspek Lingkungan (Planet): Ekosistem lahan persawahan di kampung Samberembe terjaga keasliannya dan memberikan mikroorganisme berkembang pesat akibat pupuk organik yang mengendap hasil sisa pakan dan kotoran ikan. Menjadikan penyerapan unsur hara organik ke tanaman padi lebih presisi. Selain itu juga, petani dapat mengurangi residu penggunaan pupuk kimia yang mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan perairan.

-Aspek Ekonomi (Profit): Pendapatan sampingan masyarakat petani dan non petani di Kampung Mina Padi Samberembe masuk dalam pemerataan, karena semua golongan masyarakat berkontribusi untuk kemajuan kampungnya. Dari lahan petak sawah yang dahulunya cuma penghasil padi saja, tapi kini panen dua komoditas yaitu padi dan ikan. Selain itu juga, UMKM sekitar lokasi tergerak untuk membuat produk turunan dari hasil panen tersebut.

Dengan demikian, kearifan lokal di Kampung Mina Padi Samberembe menjadi pondasi yang kuat bagi praktik pertanian berkelanjutan. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan praktik tradisional yang telah terbukti efektif selama bertahun-tahun, petani dapat mengembangkan sistem pertanian yang ramah lingkungan, produktif, dan berkelanjutan generasi ke generasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun